Cukup banyak orang yang berhasil menghentikan kebiasaan merokok secara mendadak. Berbagai cara mereka lakukan misalnya dengan menghindari bergaul dengan perokok, mengganti rokok dengan permen atau buah. Menginformasikan bahwa mereka akan berhenti merokok pada keluarga atau teman-teman. Dengan cara-cara ini mereka berharap keinginan untuk berhenti merokok akan dapat diwujudkan. Bila keluarga atau teman-teman sudah tahu maka mereka akan malu untuk merokok.
Namun, sebagian mereka gagal berhenti merokok, terutama mereka yang sudah dalam tahap ketergantungan terhadap nikotin. Nikotin merupakan zat adiksi.
Orang yang telah terbiasa menggunakan nikotin jika menghentikannya dapat merasakan gejala putus zat. Gejala ini dapat berupa rasa lemah, gelisah, atau tak dapat berkonsentrasi. Gejala ini akan hilang jika penderita menggunakan nikotin kembali.
Mereka yang gaga) menghentikan kebiasaan merokok sendiri dapat memanfaatkan layanan konseling henti rokok. Layanan ini tersedia di rumah sakit jantung, rumah sakit paru, rumah sakit kanker, bahkan di praktik dokter. Keberhasilan menghentikan kebiasaan ini dapat didukung dengan menggunakan obat yang mengandung nikotin. Obat tersebut dapat digunakan melalui cara ditempelkan di kulit atau dikunyah. Dosis obat kemudian dikurangi secara bertahap. Dengan cara ini diharapkan gejala putus zat tidak akan timbul.
Sebagian orang yang telah berhasil menghentikan kebiasaan merokok ternyata kemudian merokok kembali. Mereka mungkin terpengaruh teman atau mengalami stres dan berharap merokok akan mengurangi rasa stres. Mereka tak boleh berputus asa, mereka perlu didorong untuk kembali menghentikan kebiasaan merokok. Menghentikan kebiasaan merokok baik yang dilakukan oleh perokok baru maupun perokok lama tetap bermanfaat bagi kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar