Komputer hari ini sudah merasuk ke dalam sendi-sendi kehidupan. Bagi masyarakat modern yang dipenuhi dengan perangkat digital,piranti komputer sudah menjadi bagian tak terpisahkan. Komputer sudah mengalami metamorfosis dari hanya sekadar perangkat hitung sederhana menjadi sebuah perangkat multifungsi dengan beragam bentuknya. Evolusi yang terjadi pada komputer bukan tanpa sebab. Selain tuntutan manusia modern yang haus akan hiburan dan kecepatan melakukan pekerjaan, perkembangan teknologi komputer juga menjadi pemicu perubahan yang sedemikian cepat.
Sebut saja prosesor yang terus berkembang hingga kecepatannya dalam hitungan Gigahertz dengan teknologi proses berbasis nanometer. Intl prosesor pun tidak lagi satu seperti dulu. Prosesor saat ini sudah berinti ganda yang membuat kecepatan proses komputasi menjadi sedemikian cepat. Ini juga ditunjang oleh teknologi proses yang menyertainya.
Tak hanya di sisi prosesor. Perkembangan teknologi kartu grafis pun sangatlah cepat. Hampir dipastikan setiap tiga bulan sekali akan ada tipe chip grafis baru yang keluar. Tujuannya hanya satu yaitu untuk memuaskan dahaga pengguna komputer dalam mengejar visualisasi dan proses grafis yang sempurna.
Hal yang sama juga terjadi pada memori. Bila dahulu hanya dikenal tipe EDO RAM ataupun SDRAM, belakangan tipe modul memori Double Data Rate menjadi primadona pada komputer modern. Frekuensi kerjanya yang terus meningkat membuatnya menjadi sinkron dengan kecepatan prosesor sehingga dapat mendongkrak kinerja komputer secara signifikan.
Ketiga komponen di atas yang berkembang dengan pesat tidak akan maksimal bila motherboard yang ada saat ini tidak menunjangnya. Tak heran produsen motherboard juga seakan berlomba untuk menghasilkan motherboard yang mendukung kecepatan 3 perangkat di atas. Di sini perkembangan chipset sebagai pengatur lalu lintas data pada sistem sangat berkaitan erat. Tak ayal perkembangan motherboard juga sangat pesat lantaran chipset yang diusung juga semakin maju dengan tawaran dukungan terhadap fitur-fitur modern.
Tak hanya itu, sejumlah fitur baru biasanya juga diawali dengan perkembangan motherboard. Sebut saja penggunaan PCI Express x16 yang segera disusul oleh generasi kartu grafis berinterkoneksi PCI Express x16. Hal yang sama juga terjadi untuk koneksi harddisk dan drive optik berbasis SATA.
Komputer yang kita kenal yang umum disebut sebagai Personal Komputer (PC) adalah salah satu dan sekian jenis komputer yang pernah diciptakan manusia sampai saat ini. Dulu orang juga mengenal komputer mainframe yang berukuran amat besar. Belakangan, tren komputasi saat ini mengarah pada perangkat komputer mini, tetapi bersifat multifungsi. Sebut saja Personal Digital Assistant (PDA) yang merupakan model komputer berbentuk mungil yang sudah sedemikian canggihnya. Selain sudah dilengkapi dengan beragam software canggih, kemampuannya pun sudah hampir setara dengan komputer modern. Tak hanya itu, koneksi ke dalam jaringan dalam berbagai media juga sudah mampu dilakukan. Koneksi berbasis Infrared, Bluetooth, hingga wireless sudah tidak asing lagi untuk perangkat ini.
Hal yang sama juga terjadi pada notebook yang saat ini tengah naik daun. Meskipun perkembangannya masih lambat tapi pasti akan menggantikan komputer standar. Kemampuan komputasi yang sedemikian cepatnya membuat performa notebook sudah sulit dibedakan dengan performa komputer standar biasa. Fitur grafis yang ada juga tak lagi standar seperti dulu. Pada notebook termutakhir, kemampuan grafisnya sudah menyamai kemampuan grafis komputer modern. Sejumlah fitur mutakhir turut mendorong maraknya
penggunaan notebook. Selain lebih ringan dan sejumlah kemampuannya yang dapat mengakomodasi tuntutan pengguna, sejumlah fitur modern juga ikut menunjang. Sebut saja teknologi LCD yang sedemikian maju sehingga dapat mengakomodasi aplikasi grafis yang cepat. Belakangan aksesori tambahan berupa kamera mini juga disandingkan untuk memuaskan pengguna jaringan internet untuk sekadar chatting ataupun video conference.
Di sisi lain, komputer modern pun terus mengalami evolusi. Kemampuan multimedia yang dimiliki mungkin sudah melampaui batas kemampuan imajinasi Gordon Moore saat merancang prosesor pertama kali. Kemampuan multimedia inilah yang belakangan memunculkan tren digital home yang digagas oleh Intel yang mengintegrasikan hiburan, pekerjaan, serta hobi menjadi satu dalam sebuah perangkat komputasi. Hal ini juga ditunjang selain oleh prosesor yang semakin hebat juga oleh perkembangan perangkat multimedia yang lain seperti kartu gratis, kartu suara, DVD, maupun speaker. Dengan mengombinasikan semua perangkat modern ini, segala aplikasi modern mulai dari game 3D, olah grafis, hingga pemutaran film berkualitas Dolby Stereo dapat dengan mudah dijalankan oleh sistem komputer.
Menariknya, meski kemampuannya sangat beragam, tren komputer juga berkembang menjadi lebih kompak. Dimensi yang dimiliki misalnya dapat dipangkas dengan desain unik yang memerhatikan masalah dimensional. Untuk yang satu ini kemudian muncullah apa yang disebut sebagai komputer mini atau lazim disebut sebagai barebone PC.
Namun demikian, satu hal perlu dicatat. Meski fiturnya sangat beragam, beberapa kom-ponen justru lebih hemat energi. Untuk prosesor terkini misalnya, penggunaan daya listrik untuk proses komputasi sudah sangat minim. Hal yang sama terjadi untuk memori DDR terkini. Voltase yang dibutuhkan lebih rendah. Meski demikian, komponen lain justru lebih boros energi listrik. Sebut saja kartu grafis. Di kelas atas, daya yang dibutuhkan amatlah besar. Selain untuk menunjang kerja chip grafisnya, daya yang boros ini juga digunakan untuk memutar kipas pendingin yang besar. Tak heran bila standar daya untuk power supply yang digunakan pada komputer lambat tapi pasti justru lebih besar. Bila komputer generasi sebelumnya dapat dijalankan dengan menggunakan power supply standar berdaya 250 Watt, maka komputer modern saat ini minimal harus menggunakan power supply berdaya 300 W. Itupun harus power supply yang benar-benar baik. Jika tidak, bersiaplah untuk menggunakan power supply yang berdaya lebih besar.
Perkembangan power supply tidak hanya itu saja. Tipe modular di mana kabel-kabel molex pada power supply dapat dilepas pasang sesuai kebutuhan menjadi trend yang mulai muncul. Sejumlah fitur tambahan juga kerap ditemui semisal konektor SATA yang sudah terintegrasi maupun potensiometer untuk mengatur tingkat perputaran kipas pendingin sudah dapat dijumpai dengan mudah pada power supply modern.
Menarik diperhatikan justru perkembangan teknologi monitor. Lambat tapi pasti teknologi berbasis Cathode Ray Tube (CRT) mulai ditinggalkan dan beralih ke teknologi Liquid Crystal Display (LCD). Selain karena harganya yang terus terjun bebas, kemampuan yang ditawarkan oleh monitor berteknologi LCD juga semakin meyakinkan. Respons time yang dulu menjadi kendala untuk kenikmatan bermain game 3D sudah bukan lagi menjadi isu utama. Selain itu, dimensinya yang sangat ramping dan konsumsi energi yang sangat hemat menjadikan monitor tipe ini mulai jadi pilihan utama. Tren ukuran diagonal yang digunakan juga semakin tumbuh ke ukuran layar yang lebih besar. Monitor LCD ukuran 17 inci sekarang makin marak dipilih oleh pengguna komputer ketimbang ukuran di bawahnya. Belakangan, muncul sejumlah variasi dimensi seperti 16:9 yang biasanya hanya digunakan pada peng-gunaan aplikasi home theater. Maraknya penggunaan monitor LCD juga ditunjang oleh fitur-fitur di dalamnya yang sudah mendekati kematangan. Dead pixel sudah sangat minim selain juga fitur On Screen Display (OSD) yang sangat user friendly.
Cambar 1.6 Hare.,a yang makin terjangkau membuat pengguna komputer mulai beralih menggunakan layar LCD.
Di nisi lain, teknologi drive optik juga berkembang pesat. Saat ini DVD RW drive menjadi primadona dan sudah menggusur hegemoni CD-ROM drive yang dulunya begitu digdaya menjadi drive optic yang paling banyak digunakan. Harganya yang turun begitu drastis serta kemampuan penyimpanan data DVD yang sangat besar membuat pilihan drive optic kemudian beralih ke DVD RW drive. Belakangan interkoneksi yang digunakan juga mulai beralih ke serial ATA. Tawaran kemampuan transfer data yang lebih cepat dan ketersediaan port PATA yang terbatas pada motherboard modern membuat drive optik dengan interkoneksi ini kian digemari.
Di nisi lain, teknologi drive optik juga berkembang pesat. Saat ini DVD RW drive menjadi primadona dan sudah menggusur hegemoni CD-ROM drive yang dulunya begitu digdaya menjadi drive optic yang paling banyak digunakan. Harganya yang turun begitu drastis serta kemampuan penyimpanan data DVD yang sangat besar membuat pilihan drive optic kemudian beralih ke DVD RW drive. Belakangan interkoneksi yang digunakan juga mulai beralih ke serial ATA. Tawaran kemampuan transfer data yang lebih cepat dan ketersediaan port PATA yang terbatas pada motherboard modern membuat drive optik dengan interkoneksi ini kian digemari.
Tak ketinggalan harddisk yang menjadi peranti penyimpan data paling besar pada komputer saat ini. Selain kecepatan transfer data dan kapasitasnya yang makin besar, interkoneksi yang digunakan juga sudah berkembang ke arah serial ATA. Belakangan, kemampuan transfernya meningkat menjadi 300Mbps lantaran teknologi SATA II muncul. Itu artinya, harddisk pun berusaha mengikuti perkembangan kecepatan komputasi pada prosesor dan memori yang sangat cepat. Meski tidak secepat perkembangan perangkat lain, namun harddisk modern saat ini sudah dipersenjatai dengan kapasitas tampung daya yang sangat memadai. Di pasaran misalnya sudah cukup sulit menemukan harddisk berkapasitas 40GB. Mungkin beberapa waktu ke depan, harddisk berkapasitas ini tinggal menjadi kenangan karena tidak lagi diproduksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar